BOOK REVIEW] Rich Dad, Poor Dad by Robert T. Kiyosaki Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps - February 20, 2020 Judul : Rich Dad, Poor Dad. No. ISBN : -5. Buku Rich Dad, Poor Dad yang kubaca merupakan buku edisi cetakan kedelapan belas yang terbit pada Maret 2005. Buku tersebut kupinjam dari ayahku
Bagisaya, don't judge a book by its cover berlaku untuk buku Rich Dad, Poor Dad. Saya tidak terlalu suka dengan tipe sampul buku seperti ini. Namun, setelah membaca review dari blognya Mbak @ratiihcahaya , saya jadi sangat tertarik. Dan berawal dari iseng kepingin baca halaman-halaman awalnya saja, eh ternyata bukunya nagih banget sampai
EkoSaputra. Buku Rich Dad Poor Dad karya Robert Kiyosaki (DocPribadi/ekos4409) Judul: Rich Dad Poor Dad. Penulis: Robert T. Kiyosaki. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama. Tahun: Maret 2021. Tebal: 244 halaman. ISBN: -5. Buku Rich Dad Poor Dad terbit pertama kali tahun 1997 dan sampai sekarang konsisten menjadi Internasional Bestseller.
ByKoleksi Ebook Indonesia on 12:07 PM in ebook bisnis gratis, ebook bisnis pdf, rich dad poor dad pdf, rich dad poor dad review indonesia. Judul Ebook: Rich Dad Poor Dad. Penulis: Robert Kiyosaki. Tebal: 453 halaman. Dalam buku ini, Robert Kiyosaki menceritakan pengalaman hidupnya diasuh oleh 2 orang ayah. Rich Dad Poor Dad Pdf Indonesia 2016
Tigadari bukunya yaitu Rich Dad Poor Dad, Rich Dad's CASHFLOW Quadrant, dan Rich Dad's Guide to Investing, telah menjadi 10 buku terlaris secara berkesinambungan di The Wall Street Journal, USA Today serta New York Times. Kiyosaki terkenal karena bukunya Rich Dad, Poor Dad yang merupakan # 1New York Times bestseller.
Apayang diajarkan orang kaya kepada anak-anak mereka tentang uang yang tidak diajarkan oleh orang miskin dan kelas menengah_Orang kaya tidak bekerja untuk u
RobertKiyosaki (lahir 8 April 1947) adalah seorang investor, usahawan, penulis dan motivator. Kiyosaki Manusama menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul Rich Dad, Poor Dad. Buku ini merupakan bagian dari seri buku-buku dan material lain tentang motivasi. Ia telah menulis 15 buku yang secara akumulatif telah terjual lebih dari 26
ThePoor Dad mengatakan kepadanya, "Saya tidak mampu membelinya", sementara Rich Dad mengajarinya "Bagaimana saya dapat membelinya.". Perbedaan pola pikir antara kedua Ayah ini muncul dari pemahaman tentang keuangan. Ia berharap pengalamannya akan membantu orang lain dalam mengambil keputusan keuangan yang lebih baik.
ReviewBuku Rich Dad Poor Dad. (0) Pekan ini ramai tertangkapnya seorang menteri. Korupsi memang menjadi satu penyakit yang berbahaya. Penyebabnya adalah rakusnya terhadap harta. Ada baiknya seseorang menjadi kaya sehingga dia merasa tidak perlu lagi korups. Nah, di sini saya akan mereview sebuah buku bertema kaya.
Cobalihat katalog buku poor unfortunate soul harganya mulai Rp 15.000 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Buku Poor Unfortunate Soul ori dan Buku Poor Unfortunate Soul kw dengan harga murah Buku Rich Dad Poor [ Lihat Gambar Lebih Besar ] Rp 54.400: Buku Rich Dad Poor [ Lihat Gambar Lebih Besar ] Rp 89.200: Buku Rich Dad Poor
zyaX. ďťżAnda sudah pernah membaca buku ini? Sekalipun belum pernah membaca, kami hampir yakin anda sudah pernah mendengar judulnya. Buku yang tulis oleh Robert T. Kiyosaki ini memang terhitung sangat baik untuk dibaca oleh siapa saja dari anda yang ingin mendapatkan inspirasi hidup terutama dalam bidang finansial. Bila mau jujur, anda barangkali akan merasa bosan pada bagian awal buku karena seperti berat dan memang jarang diberikan gambar. Penulisnya hanya mencantumkan beberapa diagram dan kata, serta istilah-istilah yang sering digunakan dalam investasi atau akuntansi. Namun pada lembar-lembar berikutnya anda akan semakin tertarik dan mengamini setiap gagasan finansial yang disampaikan penulisnya. Berikut akan kami ceritakan sedikit soal buku ini. Sesuai dengan judulnya, buku ini bercerita mengenai pertentangan dua prinsip dalam pengaturan dan rencana finansial, yang berarti hidup itu sendiri. Ayah di sini bukanlah semata-mata sosok yang berbeda, tetapi merupakan sosok yang mewakili dua cara pandang yang berbeda. Inspirasi âRich Dad Poor Dadâ ini kemudian memang berawal dari pengalaman pribadinya yang berasal dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang guru yang pekerja keras, pendidikan tinggi, berdaya juang menjulang, tekun, dan patuh pada pemerintah. Kendati begitu, keluarganya selalu merasa pendapatan bulanan yang diperoleh itu pas atau sesekali kurang. Dia kemudian bertemu dengan temannya bernama Mike. Dia punya ayah yang seorang pengusaha dengan beragam bisnis, pendidikan tidak tinggi, sama-sama pekerja keras, dan dari hari ke hari kekayaannya kian bertambah. Ayah kandungnya ini mewakili âPoor Dadâ, sedang ayah Mike mewakili âRich Dad.â Kisah ini berawal ketika Robert berusia 6 tahun, sama dengan Mike. Mereka berdua mendapat perlakuan diskriminatif dari teman-teman sekelasnya. Mereka tidak diajak berlibur bersama karena dianggap miskin. Robert tertohok dengan perlakuan ini lalu mereka berdua mencari tahu bagaimana cara untuk mendapatkan sejumlah uang. Pertama-tama Robert bertanya kepada ayah kandungnya. Apa jawabnya? Selalu dan selalu ayah Robert memintanya untuk sekolah yang rajin demi mendapatkan nilai yang baik. Nilai baik itu lalu digunakan sebagai syarat masuk kerja pada perusahaan besar yang mampu menyejahterakan karyawannya dengan memberikan gaji yang besar pula. Jawaban itu rupanya tidak memuaskan dirinya sendiri. Dia merasa sekolah atau pendidikan formal tidaklah membentuk orang memiliki kecerdasan finansial. Padahal kecerdasanâyang tidak diajarkan di sekolah tadiâjustru kemampuan yang sangat dibutuhkan seseorang untuk tetap bisa menghidupi hidupnya. Sekolah formal justru cenderung menjadi pabrik yang mencetak karyawan-karyawan yang tunduk pada perusahaan. Dia lantas bertanya kepada ayah Mike yang adalah seorang pengusaha. Ayah Mike mengatakan mereka harus mengambil risiko dengan membangun usaha. Untuk awalan, dia memberinya alternatif dengan menyuruhnya bekerja pada swalayan miliknya setiap hari Sabtu selama 3 jam, dengan bayaran 10 dolar per jam. Mereka menyanggupi tawaran tersebut, meski bayarannya tidak banyak. Uang dengan jumlah tersebut hanyalah cukup untuk membeli sebuah komik saja. Padahal pengorbanannya cukup besar, mereka tidak bisa bersenang-senang bermain baseball karena harus bekerja. Awalnya mereka bekerja dengan semangat. Namun lama kelamaan mereka menjadi malas dan berniat untuk berhenti bekerja, karena uang yang mereka terima rupanya tidak cukup banyak. Ketika mereka akan menyampaikan niatan tersebut, ayah Mike justru bertindak di luar dugaan. Pertama-tama dia mengkritik sikapnya yang âkaryawan banget.â Bagai kutu loncat, mereka pindah dari perusahaan satu ke perusahaan lain untuk mendapatkan gaji yang lebih besar. Padahal seiring kenaikan pendapatan, pengeluaran juga akan makin naik. Jika dikondisikan dengan sekarang, pasti ada kebutuhan untuk gadget, pulsa, berbagai macam cicilan, dsb. Ide berbisnis bisa dimulai dari mana saja, termasuk âbekerja tanpa mengharapkan uang.â via Lalu ayah Mike memintanya melakukan hal yang tak disangka-sangka. Dia menahan Robert dan Mike; tidak mengijinkan mereka berhenti dari pekerjaan itu. Malah, dia meminta mereka untuk bekerja tanpa dibayar. Ya, mereka tidak diijinkan keluar dan justru diminta tetap bekerja dengan tanpa bayaran. Didorong oleh rasa penasaran, akhirnya mereka menjalani apa yang diminta oleh ayah Mike. Mereka tetap bekerja di hari Sabtu selama 3 jam, melewatkan waktu bermain mereka bersama teman-teman. Sampai suatu saat mereka menemukan gagasan untuk menyewakan komik yang belum laku. Kebetulan memang ada komik lama yang belum laku, yang hanya teronggok di sudut ruangan. Dari pengalaman inilah Robert lalu menemukan dirinya. Dia menemukan apa yang selama ini dicari. Ketika mereka bekerja tanpa mengharapkan dibayar, gagasan cemerlang bisnis justru mendatangi mereka. Itu baru satu hal saja, mengenai gagasan bisnis yang bisa saja muncul dari beragam situasi, termasuk ketika bekerja tanpa mengharapkan bayaran. Hal ini tentu saja menginspirasi kita untuk tetap berjuang membangun bisnis kita guna mendapatakan kehidupan finansial yang lebih baik. Bukannya menjadi karyawan itu buruk. Hanya saja kita tidak bisa dong terus-terusan menjadikan pekerjaan kita itu sebagai satu-satunya pegangan hidup kita. Kita sudah bekerja keras pagi sampai sore, atau bahkan kadang sampai malam, selama bertahun-tahun untuk mendapatkan pemasukan plus uang lembur yang tidak seberapa. Kita tentu mengharapkan kenaikan gaji karena kerja keras dan loyalitas kita kepada perusahaan. Ada dua jalan menuju ke sana memohon-mohon kepada atasan untuk menaikkan gaji atau pindah ke perusahaan lain yang menawarkan gaji yang lebih besar dari perusahaan sebelumnya. Belum lagi bila harus dihadapkan pada konsep kebebasan finansial. Robert T. Kiyosaki menuliskan soal kebebasan finansial ini sebagai kondisi yang tidak dapat diraih jika tidak ada perubahan besar dalam hidup kita. Masalahnya memang perubahan itu tak mudah dilakukan lantaran sudah menjadi semacam budaya, yang orang akan aneh kalau tidak melakukannya. Salah satunya adalah ketika orang sudah mulai merangkak ke kondisi finansial yang lebih baik, mereka mulai membeli aset. Aset atau Liability?Membangun aset adalah langkah cerdas yang bisa anda terapkan untuk membangun kekayaan. via Selama ini yang dipahami oleh banyak orang adalah aset itu adalah rumah, mobil, serta barang-barang mewah yang bisa dibeli ketika seseorang sudah naik statusâ karena gaji yang diterimanya. Gaji yang mereka terima tiap bulannya lalu digunakan untuk membayar pajak, cicilan mobil dan rumah, premi asuransi, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Yang perlu digaris bawahi adalah teorinya benar, tetapi praktiknya yang harus diluruskan. Benar bahwa kita harus memiliki aset untuk membuat uang yang datang kepada kita dari waktu ke waktu. Masalahnya, apakah rumah dan mobil adalah aset? Rupanya bukan. Rumah dan mobil dihitung sebagai liability karena mereka masih mengeluarkan uang dalam jangka waktu tertentu untuk perawatan, pajak, penggunaan, dan sebagainya. Akan lebih tepat bila mereka ingin berbelanja aset, produk yang mereka beli adalah produk yang menguntungkan mereka seperti saham, reksa dana, properti, atau bahkan membeli bisnis. Ringkasnya begini asset will pay you, liability will cost you. Akan membeli produk apa itu tergantung pada tujuan keuangan anda berapa besarnya, bagaimana sifatnya, dan dalam jangka waktu berapa lama. Anda dapat membaca banyak artikel terkait di website ini supaya lebih memiliki pijakan pengetahuan yang kuat sebelum mengambil keputusan. Empat Kuadran Robert T. Kosiyaki Penulis buku ini juga membagi masyarakat kelas menengah menjadi empat kuadran, yaitu Employee, Self-Employee, Business Owner, dan Investor. Berikut gambar yang bisa menjelaskan di mana letak keempat bagian dari kuadran tersebutKuadran yang dibuat oleh penulis buku. Anda ingin berpindah kuadran? via Pada kuadran pertama ditemukan istilah Employee. Mereka yang masuk pada kuadran ini adalah para karyawan atau pekerja kantoran yang diberi upah oleh perusahaan. Ciri-ciri finansial yang dimiliki oleh mereka adalah pengeluaran yang hampir sebesar penghasilan. Mereka sangat tergantung pada keputusan-keputusan perusahaan, dan oleh karenanya biasanya tunduk pada peraturan yang ada supaya tetap memperoleh penghasilan. Kuadran kedua adalah Self-Employed. Di Indonesia pekerjaan ini sering disebut dengan pekerja lepas, meski kadang tidak selalu tepat digunakan. Profesi yang masuk dalam kuadran ini adalah dokter yang buka praktek sendiri, musisi, penulis, artis, dan sebagainya. Artinya hanya mereka yang memiliki keahlian khusus yang diperoleh baik dari bakat alami ataupun latihan dan pendidikan formal yang tekun dan panjang untuk bisa bekerja pada bidang itu. Kesimpulan awalnya adalah baik Employee maupun Self-Employed sama-sama tidak dibayar kalau dia tidak bekerja. Kuadran ketiga adalah Business Owner, atau pemilik bisnis. Dalam konteks ini bisnis yang dimaksud adalah bisnis yang sudah besar, yang memungkinkan seseorang bisa memiliki dan mengendalikan sistem bisnis tersebut sehingga dapat menambahkan kekayaan bagi diri mereka dari waktu ke waktu. Karena mereka sudah membentuk sistem, mereka bisa saja benar-benar jadi pemilik, alias mengontrol dari jauh saja. Di bawahnya nanti mereka bisa mempekerjakan orang-orang pandai dan terampil untuk menjalankan bisnis yang dia miliki. Kuadran keempat adalah Investor. Sama seperti sebelumnya, konteks yang dimaksud adalah mereka yang memiliki dana besar yang diinvestasikan pada sebuah perusahaan. Jadi investor ini benar-benar mereka yang mengandalkan hidupnya pada dana-dana modal yang dia investasikan pada bidang-bidang yang berpotensi memberikan return yang tinggi. Karena skalanya sudah termasuk besar, biasanya mereka berinvestasi pada perusahaan terbuka, pada properti berskala besar, ataupun pada bisnis perintis yang potensinya besar, misal investasi pada resort di pulau-pulau terluar yang indah di Indonesia. Kesimpulan berikutnya, Business Owner dan Investor memungkinkan diri mereka untuk tidak bekerjaâ guna mencukupi kebutuhan finansial, atau bahkan justru mampu menambah kekayaan mereka dari waktu ke waktu. Menariknya dari kedua perbandingan ini adalah Kuadran satu dan dua menyumbang 90 persen dari populasi masyarakat menengah di dunia, tetapi hanya menyumbang 10 persen dari total kekayaan masyarakat menengah di dunia. Begitu juga sebaliknya, Business Owner dan Investor hanya menyumbang 10 persen dari populasi, tetapi kekayaan mereka menyumbang 90 persen dari total kekayaan yang ada. Luar biasa, bukan? Maka tidak salah kalau buku ini kemudian menginspirasi begitu banyak orang untuk berpindah kuadran. Lima Poin Penting Dari beberapa penjelasan di atas berikut, kami akan membagikan kepada anda lima poin penting yang disarikan dari beberapa ulasan mengenai buku ini. Berikut poin pentingnya Melek Finansial Sekarang Juga. Banyak yang menyarankan kepada kita untuk mengajarkan melek finansial kepada anak kita sedini mungkin. Barangkali memang betul demikian, tetapi harus dalam batas-batas tertentu saja, dan dengan metode yang tepat. Penelitian psikologi anak menyebutkan pada usia-usia tertentu otak anak baru bisa siap untuk diberi pengetahuan-pengetahuan tertentu soal finansial. Namun bukan itu poin pentingnya, yang penting adalah kapanpun anda memulai usaha untuk membuka kesadaran finansial anda, itu sudah awalan yang baik. Yang perlu dilakukan kemudian adalah jangan sampai berhenti pada melek saja, tetapi mulailah dengan melakukan aksi yang bisa membuat kemelekan finansial anda itu berarti. Minimal kita mengerti soal investasi, pengaturan rencana keuangan, dan sebagainya. Buatlah Uang Mengejar Anda. Seakan kata-kata ini adalah utopis, atau impian belaka yang tidak akan tercapai. Namun sebenarnya ini dapatlah dicapai melalui cara-cara bisnis yang sudah banyak dituliskan di situs ini. Robert T. Kiyosaki menuliskan hal ini sebagai kritikan dari kondisi di mana sebagian besar orang justru mengejar uang itu, padahal jumlahnya tidak seberapa. Maka cara yang dia usulkan agar uanglah yang berbalik mengejar anda adalah dengan membangun aset. Mulailah Membangun Bisnis Sendiri. Poin ini adalah kelanjutan dari poin sebelumnya, yaitu membuat uang mengejar anda. Salah satu cara untuk membangun aset adalah anda bisa terlebih dahulu membangun bisnis anda sendiri. Bisnis yang dibangun tidaklah harus langsung besar, bisa saja dimulai dari kecil. Tetapi jangan pernah lupakan untuk membangun aset anda supaya tujuan finansial anda bisa tercapai. Hal penting yang perlu kita sadari adalah jangan memulai bisnis dengan dorongan rasa benci menjadi karyawan, karena itu sangat tidak produktif. Awalilah bisnis dengan kesadaran bahwa membangun bisnis akan membuka peluang besar anda untuk melakukan hal-hal besar lainnya dalam hidup anda. Uang dan Peluang Diciptakan Orang Kaya. Masih ingat istilah ayah kaya yang disebutkan oleh penulis buku? Ya, ini adalah poin pentingnya. Hanya ayah kaya yang bisa menciptakan uang dan peluang bisnis. Dia berani mengambil risiko berdasarkan pengetahuan dan keberanian untuk memulai sebuah bisnis baru. Dia membuka peluang-peluang dari celah sempit yang ditemui. Sebaliknya, dia tidaklah menikmati kepatuhan terhadapa perusahaan, bekerja sangat keras dari pagi hingga malam untuk mendapatkan gaji yang tidak seberapa. Jadikan Belajar sebagai Proses dan Tujuan. Seringkali kita diarahkan untuk menjadikan uang dan kekayaan sebagai tujuan kita. Namun kali ini cobalah bergeser sedikit dengan menjadikan belajar sebagai tujuan. Tujuan kita adalah proses belajar itu sendiri. Kalau tujuan kita adalah uang, itu artinya uang masih belum mengejar kita. Maka poin penting yang perlu kita ambil pada bagian ini adalah teruslah belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita; teruslah belajar untuk membuat wawasan itu menjadi uang; dan jangan lupa untuk membagikan wawasan itu kepada orang lain di sekitar kita. Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa kita pelajari dari buku âRich Dad, Poor Dadâ yang ditulis Robert T. Kiyosaki. Jangan ragu untuk membeli bukunya di toko buku terdekat bila anda ingin membaca lebih jauh dan lebih detil mengenai apa yang dia bicarakan di buku yang sangat terkenal ini. Barangkali untuk anda yang telah membacanya, ada beberapa hal yang tidak sama dalam pembacaan. Namun itu bukanlah masalah, karena setiap orang menekankan hal yang berbeda sesuai pengalamannya. Yang penting adalah kita harus mampu menjawab pertanyaan ini mau jadi ayah miskinâ atau ayah kayaâ? Daftar gratis di Olymp Trade
Rich Dad Poor Dad adalah titik awal bagi siapa pun yang ingin memegang kendali atas masa depan keuangan mereka. Judul Rich Dad Poor Dad Apa Yang Diajarkan Orang Kaya Pada Anak-anak Mereka Tentang Uang â Yang Tidak Diajarkan Oleh Orang Miskin Dan Kelas Menengah Penulis Robert Kiyosaki Genre Bisnis/Manajemen Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit 2016 edisi kedua Jumlah halaman 208 Bahasa Bahasa Indonesia Alih Bahasa J. Dwi Helly Purnomo âOrang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang. Orang kaya membuat uang bekerja bagi mereka.âRobert Kiyosaki Apakah pernah terpikirkan oleh Anda mengapa yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin? Meskipun ada berbagai faktor, ada satu hal cukup penting yang sangat memengaruhinya. Apa itu? Pendidikan tentang uang. Yang saya maksud pendidikan tentang uang bukanlah sekadar mengetahui nominal dari sebuah uang dan apa yang bisa kita beli dengan uang tersebut, melainkan mengenai bagaimana caranya uang yang bekerja untuk kita, bukan kita yang bekerja untuk uang. Demi menghindari kehidupan yang memaksa kita menghabiskan seluruh waktu yang kita miliki untuk bekerja demi mendapatkan uang. Dalam bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki menceritakan bagaimana pendidikan tentang uang bisa membuatnya kaya dan mengeluarkan lebih sedikit tenaga dan juga waktu. Awal mula saya bertemu dengan buku ini Bolak-balik toko buku baik luring maupun daring sudah tidak asing dengan sampulnya, dengan tulisan besar âRICH DAD POOR DADâ dan foto close up wajah si penulis membuat saya cukup mudah mengingatnya. Apalagi dengan banyaknya orang yang merekomendasikan buku ini dan banyaknya versi KW-nya yang cukup mengindikasikan jika buku ini adalah buku yang bagus membuat saya tertarik untuk membacanya. Apalagi topik buku ini tentang sebuah hal yang memang sedang saya ingin pelajari, yaitu finansial. Apa sebenarnya isi Rich Dad Poor Dad? Rich Dad Poor Dad adalah sebuah buku yang berisi tentang pengetahuan mengenai uang. Seperti yang sudah saya sampaikan di awal, pengetahuan tentang uang yang saya maksud di sini adalah mengenai bagaimana agar kita bisa terbebas dari yang istilahnya âbalap tikusâ, bekerja untuk uang dan menghabiskan sisa waktu yang kita miliki untuk bekerja. Lalu kenapa judulnya Rich Dad Poor Dad? Robert Kiyosaki sendiri menceritakan bagaimana ia dibesarkan oleh dua orang ayah. Yang pertama adalah ayah kandungnya sendiri, seorang berpendidikan tinggi dan pegawai biasa tapi memiliki pola pikir konvensional. Kemudian ayah kedua adalah ayah dari temannya, walaupun berpendidikan rendah, ia adalah seorang pebisnis dan investor yang mengajarkannya pengetahuan tantang uang. Inti dari buku ini adalah membandingkan bagaimana seseorang bisa kaya dalam artian bebas finansial, sementara di sisi lain ada orang-orang yang bekerja setiap saat tapi terus menerus merasa kurang. Terdiri dari sembilan bab, Robert Kiyosaki membagi buku ini menjadi beberapa pelajaran inti yang bisa kita pelajari agar bisa terbebas dari âbalap tikus.â BAB I. Pelajaran Satu Orang Kaya Tidak Bekerja untuk Uang âMereka minta pekerjaan dan gaji, tapi tidak pernah meminta saya mengajari mereka tentang uang. Jadi, kebanyakan dari mereka menghabiskan tahun-tahun terbaik hidup mereka bekerja demi uang, tanpa benar-benar mengerti untuk apa mereka bekerja.âHal. 25 Di bab pertama ini Robert Kiyosaki menceritakan awal mula bagaimana ia di usia 10 tahun bertemu dengan ayah temannya yang ia sebut âayah kayaâ dan mulai belajar darinya. Cara bagaimana ayah kaya membuat Robert Kiyosaki berpikir dan sadar tentang konsep dasar pengetahuan uang bisa saya sebut cukup ekstrem. Awalnya dengan membuatnya bekerja di salah satu toko kelontong milik ayah kaya dengan upah yang sangat sedikit, bahkan ketika ia meminta kenaikan upah, ayah kaya malah membuatnya bekerja tanpa gaji. Pelajaran pertama yang ayah kaya berikan adalah tentang bagaimana kebanyakan orang bekerja tetapi tidak kunjung bebas secara finansial. Mereka bekerja sepanjang hidupnya untuk memenuhi keinginan dan ketakutan tidak bisa membayar cicilan. Ketika Robert Kecil sadar, dia tidak ingin menjalani hidupnya seperti itu, dan membuatnya memutar otaknya, mencari jalan bagaimana agar uang bekerja untuknya, bukan dia yang bekerja untuk uang. âKalau kau berpikir sayalah masalahnya, kau harus mengubah saya. Kalau kau sadar bahwa kaulah masalahnya, kau bisa mengubah diri, belajar sesuatu, dan menjadi lebih bijak. Kebanyakan orang ingin orang lain di dunia berubah, tapi diri mereka tidak.âHal. 25 BAB II. Pelajaran Dua Mengapa Mengajarkan Melek Keuangan? Bab kedua berisi mengenai bagaimana pola yang menyebabkan yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Robert Kiyosaki menjelaskan bagaimana cash flow atau arus kas seseorang bisa menggambarkan seseorang susah kaya karena ia tidak menggunakan pendapatannya untuk membangun aset. Orang yang tidak kaya menggunakan seluruh uangnya untuk membayar cicilan dan pengeluaran konsumtif, jadi ia hanya memiliki satu sumber pendapatan yang bernama gaji. Ketika kita hanya bergantung pada satu sumber pendapatan, otomatis kita terpaksa untuk terus bekerja untuk membayar cicilan. Di bab ini juga Robert Kiyosaki menjelaskan bahwa rumah yang kita tinggali bukanlah aset, melainkan liabilitas. Kenapa? Karena rumah tidak mendatangkan pendapatan, malah membuat kita mengeluarkan uang seperti untuk listrik, air, dan perawatan. Rumah akan menjadi aset jika rumah atau properti tersebut disewakan atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Hal. 58 Hal. 59 Hal. 60 âKemakmuran adalah kemampuan seseorang untuk bertahan melewati begitu banyak hari di depan, atau kalau saya berhenti bekerja hari ini, berapa lama saya bisa bertahan hidup?âHal. 78 BAB III. Pelajaran Tiga Uruslah Bisnis Anda Sendiri Apa yang Robert Kiyosaki sampaikan di bagian ini adalah mengenai bagaimana menuju kebebasan finansial dengan fokus memperbanyak aset, salah satunya adalah bisnis. Kenapa bisnis masuk ke kolom aset dan bukannya kolom penghasilan? Karena yang Robert Kiyosaki maksud dengan bisnis di sini adalah sebuah hal yang tidak mengharuskan kehadiran kita. Ketika kita meluangkan waktu terlalu banyak untuk mengurusi bisnis, maka bisnis tersebut tidak lagi menjadi aset, melainkan menjadi pekerjaan kita. Kemudian yang Robert Kiyosaki maksud dengan âuruslah bisnis Anda sendiriâ adalah kita sering kali terlalu fokus pada pekerjaan kita tanpa sempat untuk memulai bisnis sendiri. Penekanan yang Robert Kiyosaki sampaikan adalah membangun dan menjaga kolom aset tetap kukuh. âKesalahan dalam menjadi apa yang Anda pelajari adalah terlalu banyak orang yang lupa memikirkan bisnis mereka sendiri. Mereka menghabiskan hidup untuk mengurusi bisnis orang lain dan membuat orang itu kaya.âHal. 83 BAB IV. Pelajaran Empat Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi Di bagian ini Robert Kiyosaki menjelaskan tentang pentingnya sebuah korporasi, salah satunya agar kita tidak harus membayar pajak yang tinggi, tidak seperti sebagai individu. Intinya di bab empat ini Robert Kiyosaki menerangkan manfaat-manfaat yang bisa kita dapat jika memiliki kecerdasan keuangan atau IQ keuangan. IQ keuangan terdiri dari pemahaman mengenai pengetahuan tentang empat bidang keahlian yang luas. Keempat hal ini wajib kita pahami jika tujuan utamanya adalah menuju kebebasan finansial, di antaranya adalah 1. Akuntansi Akuntansi adalah melek keuangan atau kemampuan membaca angka. Ini keterampilan yang penting kalau kita ingin membangun kerajaan bisnis. Semakin banyak uang yang menjadi tanggung jawab kita, semakin besar akurasi yang kita butuhkan. Ini adalah sisi otak bagian kiri, atau detail. Melek keuangan adalah kemampuan membaca dan memahami laporan keuangan yang memungkinkan kita mengenali kekuatan dan kelemahan bisnis apa pun. 2. Investasi Investasi adalah ilmu pengetahuan tentang âuang yang mengenhasilkan uang.â Ini mencakup strategi dan formula yang digunakan oleh sisi otak kanan yang kreatif. 3. Memahami Pasar Memahami pasar adalah ilmu pengetahuan tentang penawaran dan permintaan. Kita perlu mengetahui aspek teknis pasar, yang didorong oleh emosi, selain aspek fundamental dan ekonomis dari investasi. Apakah suatu investasi masuk akal atau tidak masuk akal berdasarkan kondisi pasar saat ini? 4. Hukum Korporasi yang dilengkapi dengan keterampilan teknis akuntansi, investasi, dan pasar bisa berkontribusi pada pertumbuhan yang luar biasa. Orang yang memahami keuntungan dan perlindungan pajak yang disediakan oleh korporasi bisa menjadi kaya dengan jauh lebih cepat daripada orang yang hanya merupakan karyawan atau pemilik tunggal sebuah bisnis kecil. Ini seperti perbedaan antara orang yang berjalan dan yang terbang. Perbedaan itu sangat besar bila menyangkut kekayaan jangka panjang. âPengetahuan adalah kekuatan. Dengan uang, datanglah kekuatan yang lebih besar yang menuntut pengetahuan yang benar untuk menjaga dan melipatgandakannya. Tanpa pengetahuan itu, dunia mempermainkan Anda.âHal. 95 BAB V. Pelajaran Lima Orang Kaya Menciptakan Uang Robert Kiyosaki menceritakan bahwa waktu adalah salah satu aset terbesar kita, jadi daripada menabung dalam waktu yang lama, ia menyarankan untuk menginvestasikan uang kita menjadi aset yang bisa mendatangkan kekayaan lebih cepat. Inti yang saya tangkap dalam bagian ini adalah bagaimana kita memutarkan berulang kali keuntungan dengan mengoptimalkan kemampuan kecerdasan IQ tadi, yang meliputi pemahaman mengenai akuntansi, investasi, pasar, dan hukum. Beberapa pelajaran penting yang saya tangkap Cari peluang yang banyak orang banyak cara lain mendapatkan modal selain mendatangi bank atau meminjam ke orang lain. Jadi kita harus selalu memutar otak ketika berhadapan pada sebuah kemampuan kita terbatas pada hal-hal tertentu, kelola orang-orang yang memang ahli pada bidang-bidang tersebut. âSelalu ada risiko, jadi belajarlah mengelola risiko daripada menghindarinya.âHal. 127 BAB VI. Pelajaran Enam Bekerja Untuk Belajar, Jangan Bekerja Untuk Uang Salah satu contoh pada bagian ini adalah kebanyakan orang yang ahli membuat resep makanan enak kurang mampu mengembangkan bisnis mereka. Kenapa? Karena mereka terlalu fokus pada satu hal, yaitu membuat resep. Mereka melewatkan dan tidak begitu mempelajari hal penting lainnya untuk mengembangkan sebuah bisnis. Jadi ayah kaya menyarankan Robert Kiyosaki untuk ingin tahu sedikit tentang banyak hal. Saran tersebut ia ikuti, jadi ketika masih bekerja untuk orang lain, ia sempat beberapa kali merubah profesinya agar dapat mempelajari hal-hal yang dia anggap penting untuk membangun bisnisnya sendiri. âSaya menyarankan mereka mengambil pandangan yang lebih jauh tentang hidup mereka. Alih-alih bekerja untuk uang dan pekerjaan yang terjamin, yang saya akui penting, saya menyarankan mereka mengambil pekerjaan kedua yang akan mengajari keterampilan kedua.âHal. 138 BAB VII. Mengatasi Rintangan Walaupun sudah melek keuangan, masih ada beberapa rintangan yang bisa membuat orang susah membangun aset dan kesulitan meningkatkan arus kas. Beberapanya adalah 1. Rasa Takut âSaya tidak pernah bertemu dengan orang yang sungguh-sungguh senang kehilangan uang. Dan sepanjang hidup saya, saya tidak pernah bertemu orang kaya yang tidak pernah kehilangan uang. Namun, saya bertemu banyak orang miskin yang tidak pernah kehilangan satu sen pun dalam berinvestasi.âHal. 145 Yang Robert Kiyosaki tekankan adalah bagaimana caranya agar kita mampu mengatasi kegagalan, itu yang membuat perbedaan pada hidup kita. Jika selalu takut mengambil risiko dan main aman, kita tidak akan pernah gagal dan tidak akan pernah belajar. 2. Sinisme âSering kali dibutuhkan keberanian besar untuk tidak membiarkan rumor dan ramalan tentang kegelapan serta malapetaka memengaruhi keraguan dan ketakutan kita. Namun, investor yang cerdas tahu bahwa masa yang sepertinya buruk sebenarnya merupakan saat terbaik untuk menghasilkan uang.âHal. 153 Tidak beda jauh dengan mengatasi rasa takut, sinisme adalah sifat yang bisa mudah kita temui pada orang yang sulit berkembang. Ia akan selalu mencari alasan daripada mencari jalan keluar dengan menganalisis berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Di situlah kita bisa menemukan peluang, jika tidak bersifat sinis. 3. Kemasalan âOrang sibuk sering kali adalah orang yang paling malas. Mereka sibuk, dan mereka tetap sibuk karena itu cara untuk menghindari sesuatu yang tidak ingin mereka hadapi.âHal. 158 Mungkin ketamakan biasa identik dengan hal yang negatif ya, tapi terkadang hal itu bisa menjadi salah satu cara kita untuk mengatasi kemalasan. Kok bisa? Yang ayah kaya katakan kepada Robert Kiyosaki adalah melarang kata-kata seperti âSaya tak mampu membelinya.â Dan menggantinya dengan âBagaimana saya bisa membelinya.â Hasrat atau keinginan akan sesuatu bisa membuat kita mencari berbagai cara untuk mendapatkannya, dari situlah kita bisa melatih kemampuan berpikir dan mencari jalan keluar. 4. Kebiasaan Buruk âHidup kita lebih merupakan cerminan kebiasaan kita daripada pendidikan kita.âHal. 161 Kebiasaan buruk menurut ayah kaya di sini ialah tentang bagaimana kebanyakan orang lebih dulu membayar pemerintah daripada membayar diri sendiri. Apa maksudnya? Kebiasaan orang kaya adalah memprioritaskan kolom aset, jadi hal pertama yang mereka lakukan ketika mendapat uang adalah langsung memutarkannnya kembali. Dan karena sudah memutarkan uang yang didapat sementara itu masih ada pajak yang harus dia bayar, mereka menjadikannya sebagai sebuah motivasi untuk memutar otak bagaimana cara membayar pajak tersebut, hal itu membuat mereka bekerja lebih keras, memaksa untuk berpikir, dan yang paling penting membuat lebih cerdik serta aktif dalam hal uang. 5. Kesombongan âKetika Anda tahu bahwa Anda bodoh dalam suatu topik, mulailah didik diri Anda dengan mencari seorang ahli di bidang itu atau sebuah buku tentang topik itu.âHal. 164 Ketika seseorang sombong, ia yakin bahwa apa yang tidak ia ketahui tidaklah penting. Dan ketika ia memiliki pemikiran seperti itu, kehilangan uang akan menyadarkannya. BAB VIII. Memulai âKegeniusan kita tertidur karena kebudayaan kita telah mendidik kita untuk meyakini bahwa cinta akan uang adalah akar segala kejahatan. Hal itu mendorong kita untuk mempelajari suatu profesi agar kita bisa bekerja untuk memperoleh uang, tapi tak berhasil mengajari kita cara membuat uang bekerja untuk kita.âHal. 165 Mendapatkan uang dari âpekerjaanâ rasanya lebih mudah daripada harus pusing-pusing membangun aset, tapi kebanyakan orang menjadi tidak sadar bahwa hal tersebut bisa membuat mereka tak kunjung keluar dari siklus balap tikus. Selain itu potensi yang kita miliki jadi kurang bisa optimal karena jarang dilatih. Karena itu, Robert Kiyosaki menawarkan sepuluh langkah sebagai proses untuk mengembangkan kekuatan yang kita miliki 1. Temukan alasan yang lebih besar daripada kenyataan kekuatan semangat Pertama, kita harus memiliki alasan. Apa pun itu, contohnya adalah berjuang demi diri sendiri ataupun orang yang kita cintai. Cintalah yang membuat kita mengatasi rintangan dan pengorbanan. âTanpa alasan atau tujuan yang kuat, apa pun dalam hidup ini sulit.âHal. 168 2. Buat pilihan setiap hari kekuatan pilihan Robert Kiyosaki menjelaskan jika hal pertama yang seharusnya kita pilih adalah pendidikan, karena menurutnya satu-satunya set riil yang kita miliki adalah pikiran kita, alat paling kuat yang kita kuasai. Kemudian jika sudah memiliki pengetahuan cara untuk menjadi kaya, setiap hari pilihlah pilihan yang bisa membuat kita tetap berada di jalur tersebut. âPilihan tentang apa yang kita lakukan dengan waktu kita, uang kita, dan apa yang kita masukkan ke kepala kita. Itulah kekuatan kita. Kita semua punya pilihan. Saya hanya memilih untuk menjadi kaya, dan saya membuat pilihan itu setiap hari.âHal. 159 3. Memilih teman dengan cermat kekuatan pertemanan Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, Robert Kiyosaki menekankan bahwa ia tidak mencari pergaulan dengan orang-orang kaya untuk mendapatkan uang mereka, melainkan untuk mendapatkan pengetahuannya. âSaya punya beberapa teman yang menghasilkan lebih dari satu miliar dollar dalam masa hidup mereka yang singkat. Tiga dari mereka mengatakan fenomena yang sama Teman-teman mereka yang tidak punya uang tidak pernah datang kepada mereka untuk bertanya bagaimana mereka mencapai kekayaan mereka itu. Namun, mereka mendatangi mereka dan menanyakan satu dua hal berikut, atau keduanya pinjaman, atau pekerjaan.âHal. 172 4. Kuasailah sebuah formula, lalu pelajari sebuah formula baru kekuatan belajar dengan cepat Terkadang bukan tentang seberapa lama kita mempalajari sesuatu, melainkan terbuka terhadap hal-hal baru. âDi dunia saat ini yang berubah cepat, bukan lagi seberapa banyak banyak yang Anda ketahui yang penting, karena sering kali yang Anda ketahui itu sudah kuno. Yang penting adalah seberapa cepat Anda belajar.âHal. 175 5. Bayar diri Anda terlebih dahulu kekuatan disiplin diri Robert Kiyosaki menjelaskan bahwa ada tiga keterampilan manajemen paling penting yang dibutuhkan untuk memulai bisnis sendiri arus kas, sumber daya manusia, dan waktu pribadi. Tidak hanya dalam bisnis, ketiga hal tersebut juga sangat penting diterapkan dalam berbagai hal baik lingkup individu, organisasi, hingga komunitas masyarakat. Kemudian yang dimaksud dengan âbayar diri Anda terlebih dahuluâ sama dengan yang sudah dijelaskan sebelumnya, fokus pada kolom aset sebelum mengalokasikannya pada hal lain. Ada dua hal yang Robert Kiyosaki sarankan agar selalu diingat Jangan terjebak dalam utang besar yang harus dibayar. Jagalah pengeluaran tetap rendah. Bangunlah aset terlebih dahulu, baru setelah itu sedikit demi sedikit bisa mengalokasikan anggaran ke hal-hal kekurangan uang, biarkan tekanan terbentuk dan jangan memakai tabungan atau investasi. Gunakan tekanan itu untuk membuat pikiran kita memunculkan cara-cara baru untuk menghasilkan uang lebih banyak. Ketika sudah didapatkan, baru bayar apa yang perlu dibayar. âOrang kaya tahu tabungan hanya digunakan untuk menciptakan uang lebih banyak, bukan untuk membayar tagihan.âHal. 180 6. Bayarlah broker Anda dengan baik kekuatan saran yang baik Cari broker yang bidang bisnisnya berbeda dari kita. Kenapa? Karena sering kali broker yang bisnisnya sama dengan kita akan lebih mengutamakan bisnisnya sendiri. âSeperti saya katakana sebelumnya, salah satu keterampilan manajemen yang diperlukan adalah manajemen SDM. Banyak orang hanya mengelola orang yang mereka anggap lebih bodoh serta ada di bawah kekuasaan mereka. Banyak manajer madya tetap menjadi manajer madya, gagal dipromosikan, karena mereka tahu cara bekerja dengan orang-orang di bawah mereka, tapi tidak tahu cara bekerja dengan orang-orang di atas mereka. Keterampilan yang sebenarnya adalah mengelola dan mengganjar orang yang lebih pandai daripada Anda dalam sejumlah bidang teknis.âHal. 183 7. Jadilah seorang pemberi Indian kekuatan memperoleh sesuatu secara gratis Di dunia kolom aset, menjadi pemberi Indian mendapatkan kembali apa yang telah dikeluarkan sangatlah penting untuk kekayaan. Robert Kiyosaki memberi contoh ia membeli sebuah kondominium sitaan yang ia sewakan segera setelah ia beli. Ia melakukan perhitungan seberapa cepat ia bisa balik modal dari hasil menyewakan kondominium itu. Dalam tiga tahun uangnya sudah kembali, dan kondominium itu sekarang jadi aset yang terus mendatangkan keuntungan baginya. âPertanyaan pertama seorang investor yang canggih adalah, âSeberapa cepat saya mendapatkan kembali uang saya?âHal. 183 8. Menggunakan aset untuk membeli kemewahan kekuatan fokus Robert Kiyosaki menceritakan kisah temannya yang hendak membelikan sebuah mobil kepada anaknya, tapi tidak jadi, dan memilih untuk memberikan uang untuk investasi saham, dan akhirnya anak itu berhasil mendapatkan keuntungan yang salah satunya bisa digunakan untuk membeli mobil. âSaat ini, terlalu sering kita lebih berfokus meminjam uang untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan, bukannya berfokus menciptakan uang.âHal. 188 9. Kebutuhan akan pahlawan kekuatan mitos Ketika kecil Robert Kiyosaki menjadikan para pemain bisbol profesional sebagai pahlawannya. Beranjak dewasa ia beralih ke sosok seperti Donald Trump dan Warren Buffet. Ia meniru dan mempelajari bagaimana orang-orang seperti mereka menghasilkan uang. âMeniru atau berusaha menyamai pahlawan adalah kekuatan belajar yang sejati.âHal. 188 10. Mengajarlah maka kau akan menerima kekuatan memberi Tidak banyak yang disampaikan di bagian ini, seperti pada umumnya, memberi adalah hal yang mulia yang bisa membawa kebaikan pada diri kita sendiri. âAnda hanya perlu bersikap murah hati dengan apa yang Anda miliki.âHal. 191 BAB IX. Masih Ingin Lagi? Inilah Beberapa Hal Yang Harus Dilakukan Di bagian akhir, Robert Kiyosaki memberikan beberapa poin spesifik yang bisa kita lakukan, seperti ikuti kursus, melakukan evaluasi, belajar dari masa lalu, dll. Hanya seperti sebuah rangkuman dari beberapa bab-bab sebelumnya. Apa yang saya dapat dari buku ini Kemampuan story telling Robert Kiyosaki sangat bagus. Saya benar-benar bisa membayangkan apa saja yang ia lakukan dan pelajaran apa yang ia ambil dari hal-hal tersebut, khususnya pelajaran yang diberikan oleh ayah kaya. Tidak ada kata membosankan ketika membaca buku ini cukup menggambarkan alasan yang masuk akal kenapa orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin. Uang orang kaya diputarkan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak, sementara itu uang orang miskin dihabiskan begitu saja dan membuat mereka harus bekerja lebih keras. Pendidikan tentang uang bisa merubah banyak kekuatan pajak dalam memengaruhi finansial seseorang. Tapi perlu dibandingkan dengan kondisi yang ada di Indonesia, karena pajak di US memang setinggi itu, baik pajak penghasilan dan kepemilikan barang/ saya sadar bahwa rutinitas harian saya sekarang akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan bebas finansial saya nantinya. Harus mulai bertindak dari sekarang jika tidak ingin hidup hanya untuk bekerja demi mendapatkan jadi memiliki pemikiran jika MLM ternyata tidak seburuk itu, MLM melatih kemampuan menjual kita, yang di mana termasuk kemampuan komunikasi dan negosiasi, hal yang sangat penting dalam rangka membangun menggunakan akal untuk mengatasi masalah keuangan. Meminjam uang memanglah hal yang mudah, tapi itu seperti gali lubang tutup lubang kan? Ada banyak cara lain jika kita mau menyisihkan pikiran dan tenaga untuk melakukannya. Apa yang menurut saya bisa dikritisi Saya tahu buku ini mengajarkan pendidikan tentang uang, tapi ada lingkup lebih luas yang bisa dibahas, contohnya seperti perbedaan kelas. Karena ya tidak semua orang bisa memiliki akses ke sana. Maksudnya, saya cukup beruntung memiliki akses bisa membaca buku ini, lalu bagaimana dengan nasib orang-orang di luar sana yang demi mendapatkan pendidikan konvensional saja kesusahan?Menurut saya apa yang disampaikan pada buku ini lebih ditujukan bagi orang-orang yang hidup secara ânormal.â Maksud saya, orang-orang yang belum memiliki ideologi tersendiri dalam menjalani kehidupan. Singkatnya buku ini mengajarkan kita menjadi pemenang dalam sistem banyak menggunakan contoh bisnis investasi properti. Ya saya tahu itu salah satu bisnis utama Robert Kiyosaki, tetapi secara tidak langsung bisa membuat para pembaca fokus dan ikut-ikutan menekuni bidang tersebut sebelum melihat peluang di bidang yang lain. Kesimpulan Pada akhirnya buku ini memang sangat recommended untuk dibaca oleh siapa saja, terlebih bagi orang-orang seperti saya yang sebelumnya kurang aware dengan pendidikan tentang uang. Namun perlu diingat apa isi buku ini tetap perlu disesuaikan juga dengan kondisi di Indonesia, apalagi kultur dan budaya yang cukup berbeda. Maksud saya, ada loh orang di sini yang di usia senjanya masih bekerja walaupun sudah berkecukupan. Kenapa? Karena hal itu yang membuat mereka merasa hidup. Jadi bekerja sampai tua tidak selalu buruk bagi semua orang, ada sudut pandang lain juga tentang hal itu. Namun tetap apa yang diajarkan oleh ayah kaya kepada Robert Kiyosaki perlu diajarkan kepada setiap orang. Agar kita bisa menjalani hidup yang berkesadaran, bukan menjalani hidup yang sudah dibuat sedemikian rupa oleh para pemegang modal agar kita menjadi sapi perah yang bisa dengan mudahnya disedot hingga habis tak tersisa. Dari skor 1-5 saya memberi nilai pada buku ini. Worth it untuk dibaca. Link Pembelian Tokopedia Gramedia Baca juga REVIEW BUKU How to Win Friends and Influence People Dale Carnegie REVIEW BUKU The Power of Habit Charles Duhigg
Judul Rich Dad Poor Dad Penulis Robert T. Kiyosaki Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun Maret 2021 Tebal 244 halaman ISBN 978-602-03-3317-5 Buku Rich Dad Poor Dad terbit pertama kali tahun 1997 dan sampai sekarang konsisten menjadi Internasional Bestseller. Buku karya investor Robert Kiyosaki ini membahas betapa pentingnya pendidikan finansialâyang mana sangat jarang terdapat dalam kurikulum pendidikan dan sekolah-sekolah formal. Terjemahan bahasa Indonesia buku Rich Dad Poor Dad diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pertama kali pada 2016. Dan hingga Maret 2021 sudah sampai cetakan ke-59. Ini membuktikan kuatnya gagasan-gagasan Kiyosaki dalam memberikan sudut pandang baru tentang uang yang jarang disadari banyak orang. Lantas apa isi buku Rich Dad Poor Dad? Persis seperti sub judulnya; Apa yang Diajarkan Orang Kaya kepada Anak-anak Mereka Tentang Uangâyang Tidak Diajarkan Orang-orang Miskin dan Kelas Menengah. Robert Kiyosaki mengawali buku Rich Dad Poor Dad dengan menjelaskan asal mula kata Rich Dad Poor Dad.â Ia memiliki dua Ayah. Pertama, Ayah kandungnya sendiri. Berpendidikan tinggi, memiliki gelar dan melanjutkan studi tingkat tinggi ke berbagai universitas dengan beasiswa penuh. Namun, Ayah pertama harus berjuang dalam hal keuangan dan meninggalkan banyak utang. Kiyosaki menyebutnya Poor Dad Ayah Miskin. Ayah yang kedua ialah ayah temannya. Ia tidak lulus pendidikan SMP. Namun, menjadi salah satu orang terkaya di Hawaii dan wafat dengan meninggalkan puluhan juta dolar bagi keluarga dan amal kemanusiaan. Kiyosaki menyebutnya Rich Dad Ayah Kaya. Kedua ayah ini sangat berpengaruh bagi Robert Kiyosaki dalam membentuk sudut pandangnya terhadap uang. Keduanya berhasil dalam karier mereka, keduanya karismatik dan berpengaruh, keduanya percaya pada pendidikan meskipun tidak merekomendasikan jalur studi yang sama. Nasihat serta pelajaran kedua ayahnya inilah yang memberikan Kiyosaki pilihan untuk membedakan dua sudut pandang; sudut pandang orang kaya dan sudut pandang orang miskin. Itulah yang dipaparkan dalam buku dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti ini, serta disajikan dalam bentuk cerita sehingga pembaca tidak mungkin bosan mengikutinya. Robert Kiyosaki membaginya ke dalam enam pelajaran penting; Pertama, orang kaya tidak bekerja untuk uang. Kedua, pentingnya melek keuangan. Ketiga, mengurus bisnis sendiri. Keempat, sejarah pajak dan kekuatan korporasi. Kelima, orang kaya menciptakan uang. Keenam, bekerjalah untuk belajarâjangan bekerja untuk uang. Konsep-konsep Kiyosaki dalam buku Rich Dad Poor Dad dengan berani mendobrak pandangan umum. Salah satunya yaitu menentang keyakinan bahwa rumah dan kendaraan adalah aset. Menurut Kiyosaki, dua benda itu bukanlah aset, melainkan liabilitas. Hal ini karena rumah dan kendaraan tidak bisa mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya. Justru sebaliknya, menambah jumlah pengeluaran, seperti biaya perawatan misalnya. Rumah barulah dikatakan aset jika disewakan, begitu pula kendaraan. Robert Kiyosaki juga menunjukkan kepada para orang tua mengapa mereka tidak bisa mengandalkan sistem pendidikan untuk mengajarkan tentang uang kepada anak-anak dan bagaimana seharusnya mendidik mereka agar mengerti. Buku Rich Dad Poor Dad bukanlah panduan praktis. Buku ini tidak menjelaskan langkah-langkah yang bisa langsung dipraktikkan. Namun, Rich Dad Poor Dad adalah buku yang akan mengubah sudut pandang serta pemahaman kita tentang uang yang selama ini keliru. Rich Dad Poor Dadâseperti komentar USA Today pada halaman depan bukuâadalah titik awal bagi siapa pun yang ingin memegang kendali masa depan keuangan mereka.